Tulisan-tulisan yang ada di dalam blog ini dibuat dengan bersusah payah. Hargailah dengan TIDAK meng-COPY/PASTE.

Minggu, 03 Januari 2010

HILANGNYA (part 3 of 3)

Sayub-sayub kudengar suara burung camar. Perlahan ku buka kedua mata ku. Kulihat sekeliling. Aku kenal pantai ini. Ku ingat-ingat apa yang terjadi. Peristiwa di pulau Ikan Kecil.
Aku meraba bagian belakang kepala ku. Terasa sakit. Apa ini semua nyata?
LautanKata
Kubersihkan pasir yang melekat di tubuhku. Aku rasa ada yang aneh dengan pakaian ku! Tapi, setelah ku perhatikan dengan seksama, ternyata memang pakaian milikku sendiri. Sobekan disana-sini malah membentuk model baru. Seperti model di pulau Nirwana? Pulau Nirwana?
Ah! Sudahlah! Mungkin itu semua hanya bunga tidur saat aku tak sadarkan diri. Setidaknya, sekarang aku terdampar di pantai yang ku kenal dan benar-benar nyata, tidak di tempat tidur besar.

Aku berjalan menyusuri pantai. Pantai ini dengan kampungku, terpisah oleh hutan bakau. Cukup jauh juga, sih! Melelahkan. Ditambah lagi, kepalaku pusing dan perut keroncongan.
Sesampainya di desa, kedatanganku membuat heboh warga kampung. Itu karena aku dikira sudah mati. Simbok menangis terharu karena anaknya masih hidup.

Ada yang bilang disembunyikan oleh jin atau apalah. Begitu pendapat sebagian orang perihal hilangnya aku. Karena puing-puing perahuku yang pecah beserta peralatannya berserakan di tempat yang luas. Mereka sekampung+banyak kampung lainnya dan juga tim SAR mencariku selama tujuh hari. Tapi, tetap saja mereka tidak menemukanku.
LautanKata
Simbok mengadakan syukuran akan selamatnya aku. Sebenarnya aku agak keberatan karena kondisi keluarga kami yang pas-pasan. Tapi Mbok bersikeras. Ya, sudah! Turuti saja.

Ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan dalam diriku? Kata Mbok dan orang-orang kampung, aku hilang selama tujuh hari. Dan kata Dewi aku tidak sadar selama 3 hari, terus 3 hari berikutnya aku berada di pulau Nirwana, hari keempatnya mengambil air suci di pulau Ikan kecil, terjatuh dan akhirnya terdampar di pantai. Kalau di jumlah 3+3+1=7 hari, kan? Tapi, apa semua itu nyata?

Aku ingat! Di kampungku ada cerita tentang pulau Ikan Besar yang berada dekat pulau Ikan kecil. Sedangkan di kampung sebelah, ada dongeng tentang kerajaan Nirwana yang berdiri di pulau Nirwana. Hal ini membuatku semakin bingung.

Aku sudah melaut lagi karena keadaanku sudah pulih. Kali ini dengan perahu yang baru ku beli dengan uang tabungan dan sumbangan dari warga kampung. Tidak lebih besar dari yang dulu. Saat akan pulang, kuputuskan untuk mampir ke pulau Ikan Kecil. Aku menepi di mata air suci.
Aku mencari posisi saat aku memandang kepulau Nirwana dalam ingatanku. Saat sudah tepat, kupandang kelaut. Tidak ada apa-apa. Hanya hamparan laut yang luas.
LautanKata
Aku tersenyum dan melihat batu besar yang menjadi mata air.
"Ternyata cuma bunga tidurku saja!" Gumamku.
"Oh! Begitu ya!"
Suara itu seakan suara halilintar di telingaku. Mengagetkan. Tak salah lagi, itu suara..., aku membalikkan badan.

Dewi...


(Part 1, Part2)

Oleh Jannu A. Bordineo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.