Tulisan-tulisan yang ada di dalam blog ini dibuat dengan bersusah payah. Hargailah dengan TIDAK meng-COPY/PASTE.

Selasa, 07 September 2021

[Kepenulisan] Gawat! Gawat?

Naskah Pamor#2.2

Gawat! Gawat?

Oleh Jannu A. Bordineo

Sejujurnya aku mulai lupa-lupa ingat alur Pamor#2.2. Lumayan gawat ini sebenarnya.

Beberapa hari yang lalu, waktu kutengok naskah Pamor#2.2… deg! Aku tidak begitu ingat alur cerita setelah bagian terakhir yang kutulis. Satu-satunya yang kuingat adalah aku telah memikirkan/menentukan alur ke depannya, yang sekarang samar-samar saja di kepala. lautankata.com

Ada sedikit catatan di bagian bawah naskah yang bisa membantuku mengingat kembali alur yang dulu sudah kudapatkan. Jika itu masih tidak cukup, mungkin aku butuh dorongan lebih dengan membaca ulang serial Pamor dari jilid awal….

Kalau ada yang bertanya, bagaimana bisa hal ini terjadi? Selain karena aku hanya "mencatat" alur cerita di kepala (ya, kuakui aku sembrono), juga karena beberapa bulan ke belakang aku mengalihkan seluruh daya dan perhatianku pada naskah cerita lain.

Aku mengejar Sayembara Novel DKJ 2021. Celakanya, perlombaan itu tak dapat kukejar. lautankata.com

Tahu bahwa aku tidak akan sempat menyelesaikan naskah novel, di hari-hari terakhir, kualihkan perhatian dan usahaku untuk mengejar sayembara lain dari lembaga yang sama: Sayembara Manuskrip Puisi. Hasilnya: masih tak terkejar. Wkwkwk. Hasyu tenan.

Secara garis besar, aku memang telah menentukan arah cerita Pamor#2.2 (juga keseluruhan cerita serial Pamor); peristiwa-peristiwa pentingnya, awal hingga akhirnya. Namun, peristiwa demi peristiwa itu masih perlu dihubungkan oleh titik-titik yang akan menjadi rangkaian yang akan membentuk cerita secara utuh. Pengumpulan "titik-titik" inilah yang kita kenal dengan proses penulisan. lautankata.com

Mengumpulkan dan menyusun kembali "titik-titik" yang telah terserak memang membutuhkan usaha lebih. Namun, usahaku akan terbantu dengan garis besar cerita secara keseluruhan yang telah terpatri kuat di benakku. Kecuali, bila yang terakhir disebut itu juga ikut terlupa, benar-benar gawat kalau begitu.




N.b.

Sepertinya aku masih belum bisa meneruskan Pamor#2.2. Naskah yang sebelumnya untuk Sayembara Novel DKJ mau kulanjut lagi untuk mengikuti kompetisi lain. Maafkan manira, wahai Sakti dan Acca. Hadiah 500 juta terlalu menggiurkan untuk dilewatkan. Muahahahah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.