Tulisan-tulisan yang ada di dalam blog ini dibuat dengan bersusah payah. Hargailah dengan TIDAK meng-COPY/PASTE.

Kamis, 17 Mei 2012

Mengenal Sejarah Perang Salib dan Segala Dampaknya

Perang Salib—yang berlangsung berulang-ulang dari abad ke-11 sampai abad ke-13—bisa dibilang perang antara timur dan barat. Tapi, pada artikel ini saya tidak akan membahas Perang Salb dari sisi keagamaan atau memihak agama tertentu. Karena Perang Salib pada hakikatnya bukanlah perang agama, melainkan perang perebutan wilayah. Agama hanya dijadikan alasan dan sungguh itu bukanlah alasan yang rasional.
LautanKata
Ilustrasi perang salib

Baiklah! Tak perlu berpanjang lebar lagi. Saya akan menyampaikan analisis dan rangkuman dampak perang salib yang terkumpul dari berbagai sumber dan telah diolah dan dipikirkan dalam waktu lama sehingga tidak membosankan untuk dibaca. Simak ulasan berikut ini!

1.Transfer ilmu pengetahuan dari Timur ke Barat atau sebaliknya
Tak banyak yang tahu dasar-dasar ilmu pengetahuan—seperti matematika, biologi, kedokteran, astronomi, arsitektur dll—berasal dari Timur. Interaksi yang berlangsung berabad-abad saat perang menyebabkan terjadi pertukaran dan pencampuran ilmu dan budaya.
Lautan Kata
Banyak tentara salib yang tertawan mengetahui sesuatu yang baru (baca: ilmu) saat dalam masa penahanannya. Saat bebas, mereka membawa pulang pengetahuan baru tersebut ke kampung halamannya di Eropa.

2.Eropa keluar dari kegelapan abad pertengahan
Abad pertengahan adalah salah satu periode sejarah masyarakat Eropa. Pada saat itu, segala sesuatu dipandang dari sudut religius. Akibatnya, sains yang telah berkembang di masa sebelumnya lebih dianggap sebagai ilmu sihir yang menyesatkan. Namun, setelah perang salib berlalu dengan terbawanya pengetahuan baru (lihat ulasan no. 1), Eropa memasuki zaman Renaissans yang lebih menghargai ilmu pengetahuan.
Lautan Kata
3.Orang Eropa mengenal benda yang lebih berharga daripada emas
Rempah-rempah. Itulah barang yang lebih berharga daripada emas. Rempah-rempah yang mampu menghangatkan tubuh saat musim dingin menjadi komoditas paling berharga di saat itu.

Rempah-rempah
LautanKata
Orang Eropa mulai mengenalnya semasa perang salib meski perdagangan antara Eropa dan Asia melalui jalur sutra telah berlangsung jauh sebelum perang.

4.Dimulainya abad penjelajahan
Karena perang salib, kota Konstantinopel yang menjadi gerbang perdagangan Eropa tidak bisa diakses karena dikuasai kaum muslim. Karenanya orang-orang Eropa tidak bisa lagi mendapatkan barang-barang yang biasa dibawa pedagang Asia termasuk rempah-rempah.

Penjelajahan samudra
LautanKata
Di kemudian hari, saat perang salib sudah menjadi sejarah, orang-orang Eropa—yang telah ‘ketagihan' akan rempah-rempah—mulai menjelajahi samudra untuk mendapatkan rempah-rempah dari sumbernya langsung. Dan dimulailah abad penjelajahan dan penemuan-penemuan dunia baru.
Lautan Kata
5.Kolonialisme
Tujuan awal bangsa Eropa berlayar ke Tmur adalah untuk berdagang. Tapi, seiring berjalannya waktu, orang-orang Eropa ini mulai menjajah daerah yang disinggahinya untuk mengeruk keuntungan yang lebih besar.  Bahkan di beberapa tempat mereka membantai dengan sadisnya penduduk setempat.

Jadi secara tidak langsung perang salib memicu terjadinya penjajahan di atas dunia ini.

Oleh Jannu A. Bordineo


Sumber:
-google (gambar)



5 komentar:

  1. wah infonya bagus sob..
    sangat bermanfaat & lengkap lagi..
    makasih ya :)
    salam kenal :)




    #Happy BLogging :D

    BalasHapus
  2. wah, begitu ya ternyata dampak dari perang salib yang melegenda itu :D

    jadi seiring berjalannya waktu, penjelajahan terus meluas hingga akhirnya belanda dan bangsa eropa lain menjajah Indonesia, begitu kah? :/

    BalasHapus
  3. @informasi dunia samaran: trism!! :)
    @ladida: ya, kurang lebih begitu. kesimpulan yang baik!

    BalasHapus
  4. Postingannya bagus. Tidak memihak pada agama tertentu, dan berbeda dari tulisan lain yang pada umumnya melihat Perang Salib sebagai perang yang disebabkan oleh konflik agama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kuncinya, berpikiran terbuka dan banyak membaca.

      banyak buku/tulisan tentang sejarah yang telah saya baca. sehingga saya punya referensi yang banyak, dan tidak hanya melihat dari satu sudut pandang saja.

      Hapus

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.