Tulisan-tulisan yang ada di dalam blog ini dibuat dengan bersusah payah. Hargailah dengan TIDAK meng-COPY/PASTE.

Jumat, 29 April 2011

HUMOR: AKIBAT HUBUNGAN TERLARANG

Ada sebuah kisah dari zaman yang lama sekali sampai hampir terlupakan. Ini kisah dari belantara hutan yang terdalam dan tertutup dari peradaban luar. Sebuah kisah yang menceritakan tentang hubungan terlarang. Cinta terlarang.
LautanKata
Inilah kisahnya; Di lebatnya hutan belantara, hidup bermacam-macam jenis hewan yang membentuk banyak kelompok. Kelompok-kelompok itu hidup rukun. Saling berbagi dan akrab satu sama lain.

Ada dua kelompok yang sangat dekat meski berlainan jenis. Mereka adalah kelompok jerapah dan kelompok zebra. Kemana-mana kelompok ini selalu bersama-sama. Begitu dekatnya sehingga mereka tidak menyadari ada pejantan dari kelompok jerapah dan betina dari kelompok zebra yang secara diam-diam saling menyukai.
LautanKata
Tidak ada yang tahu. Tidak ada yang menyadari hubungan terlarang ini. Tapi, waktu mengatakan semuanya ketika lahir binatang, yang mereka sebut Okapi, yang berbentuk seperti jerapah dan memiliki loreng zebra.
LautanKata
Hutan menjadi gempar. Dan segera diadakan sidang begitu ketahuan siapa pelakunya. Kedua pelaku dikeluarkan dari komunitas dan diusir dari hutan. Sedangkan Okapi yang malang, tidak diterima di kelompok jerapah maupun kelompok zebra.

Hubungan antara kelompok jerapah dan zebra yang sebelumnya erat menjadi renggang dan akhirnya terputus. Sedangkan Okapi, karena malu dia masuk lebih jauh ke dalam hutan. Menyembunyikan diri sampai tidak ada yang mengetahui kabarnya.
LautanKata
Lama setelah itu, baru pada tahun 1901 orang-orang baru mengetahui keberadaan Okapi yang malang ini. Sungguh menyedihkan nasibmu, Okapi. Karena cinta terlarang, hidupmu menjadi penuh derita.

Oleh Jannu A. Bordineo

(Gambar diambil dari google)

3 komentar:

  1. hahah...belasteran hewan ternyata membuat ketawa,hahahaa

    BalasHapus
  2. wah tak kirain kayak dongeng Sampek Ing Tai je......

    BalasHapus
  3. @Mutiara: Hahaha, memang begitu!
    @Nanang: Kalo ini dongeng asli buatanku, lho! :)

    BalasHapus

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.