Tulisan-tulisan yang ada di dalam blog ini dibuat dengan bersusah payah. Hargailah dengan TIDAK meng-COPY/PASTE.

Selasa, 25 Januari 2011

CERPEN: TRILOGI MIMPI BURUK 1

Entah apa yang terjadi. Orang-orang terdekatku, satu per satu, dalam waktu yang berdekatan, meninggalkanku. Aku jadi tidak yakin akan keberadaanku. Di dunia nyata? Atau hanya dalam mimpi? Karena yang aku alami ini, seakan-akan hanya sebuah mimpi buruk.

Keluarga, teman, semuanya. Siapapun yang berhubungan dekat denganku satu per satu meninggalkanku. Meninggalkanku di dunia fana ini.
Cerpen - LautanKata
Kadang aku berpikir. Apakah semuanya karena aku? Keberadaanku yang menyebabkan mereka pergi? Apa aku terkutuk?

Tidak ada yang tahu. Tidak ada yang bisa menjelaskan padaku apa yang sedang terjadi.

---

HP-ku berdering untuk yang kesekian kalinya. Dari orang yang sama, tanteku. Aku biarkan saja.

Dalam hati aku meminta maaf. Kepada tanteku dan mereka yang mengkhawatirkan kepergianku. Juga kepada mereka yang telah meninggalkanku, terutama ayah, ibu dan saudaraku.
Cerpen - LautanKata
Aku pergi dari rumah. Hanya meninggalkan memo di kamarku "Aku pergi. Tak perlu mencariku. Aku memang harus pergi...", cuma itu yang aku tulis dalam memo.

Aku turun dari bus. Hari sudah mulai malam. Perutku terasa melilit. Kelaparan.

Aku mencari warung makan. Saat seseorang memangilku. Ku lihat dari kejauhan, ternyata itu teman-temanku. Mereka mencariku juga.

Aku langsung berlari. Yang kutuju adalah bus yang akan berangkat. Aku langsung mendapatkannya. Dan teman-temanku tidak sempat mengejarku.
Cerpen - LautanKata
Aku tidak tahu bus ini jurusan mana. Tapi, lebih baik begitu. Mungkin mereka bisa menduga jika aku menentukan sendiri arah yang kutuju.

Sekali lagi, aku meminta maaf kepada teman maupun keluargaku yang kesusahan mencariku. Tapi, aku tidak akan kembali. Tekatku sudah bulat. Aku akan pergi. Meninggalkan kehidupanku ini. Meskipun aku akan terbuai selamanya oleh mimpi ini.

Cerpen oleh Jannu A. Bordineo
Lanjutannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.