Tulisan-tulisan yang ada di dalam blog ini dibuat dengan bersusah payah. Hargailah dengan TIDAK meng-COPY/PASTE.

Selasa, 25 Mei 2010

[Cerpen] Sepasang Mata di Langit-Langit Rumah

Nb: Berikut ini adalah hasil suntingan dari cerpen ini per tanggal 24 Januari 2018. Untuk versi lama bisa dilihat dibawahnya.

Sepasang Mata di Langit-Langit Rumah
Cerpen karya Jannu A. Bordineo

Aku sedang berlibur di rumah pamanku. Sudah seminggu aku di sana. Liburanku berlangsung tiga minggu dan aku berencana menghabiskan seluruh waktu libur di rumah Paman. Karena rumah Paman hanya ada satu kamar, aku tidur di ruang keluarga di depan tv dengan kasur gulung.
lautankata.com
Langit-langit rumah Paman berplafon semua. Akan tetapi, ada lubang di atas ruang keluarga, tempatku tidur, dengan ukuran 50 x 50 cm. Saat kutanyakan pada Paman, dia bilang atap di situ dulu sempat bocor dan air yang menetes merusak plafonnya. Dan saat digantikan dengan plafon baru, sengaja disisakan lubang itu dengan tujuan agar mudah memperbaiki kebocoran pada atap agar tidak merusak plafon lagi.

Setelah itu, aku tidak pernah bertanya maupun berkomentar tentang lubang itu, karena aku juga tidak mempermasalahkan kehadirannya di situ.
lautankata.com
Ketika sudah dua minggu, saat akan tidur, aku melihat sesuatu yang aneh di lubang itu. Terlihat sepasang mata menyala di situ, mirip mata kucing di kegelapan jika terkena sinar. Aku sempat kaget, karena ketika tidur posisi lubang itu tepat di atas kepalaku. Setelah hilang kekagetanku, kuperhatikan betul-betul sepasang mata itu. Mungkin saja itu hanya seberkas cahaya yang masuk ke situ dan terlihat jelas karena lubang itu sangat gelap ketika malam.

Namun, dugaanku salah. Itu benar-benar sepasang mata. Berkedip juga. Dan setelah tahu itu adalah sepasang mata sungguhan, aku mencoba mencari-cari sosok tubuhnya. Akan tetapi tidak terlihat karena gelap.
lautankata.com
Malam semakin larut dan aku semakin mengantuk. Karena itu aku memutuskan untuk tidur dan mengubah posisi tidurku sehingga bagian tubuhku tidak ada yang tepat di bawah lubang itu. Tapi aku masih bisa mengawasi sepasang mata itu sampai aku terlelap.

Paginya, aku menanyakan apa yang aku lihat tadi malam kepada Paman dan Tante. Mereka tidak tahu, tapi mereka mengatakan Ani, anak mereka yang masih TK, juga pernah melihat hal itu. Saat kutanyakan pada Ani, dia mengiyakan apa yang orang tuanya ceritakan padaku. Dan saat kutanyakan lebih lanjut, kemungkinan apa yang dilihatnya sama dengan yang kulihat.
lautankata.com
Sepasang mata yang kulihat tidak muncul setiap malam. Dan saat terlihat lagi, aku melemparkan kerikil kecil yang telah kupersiapkan. Sepertinya lemparanku kena. Sosok pemilik mata itu bergerak-gerak dan mata menyala itu juga ikut bergerak. Pada lain kesempatan, aku menyorotkan lampu senter ke sepasang mata itu. Aku sempat melihat sekelebat bayangan yang menghindar dengan cepat. Rupa dari sosok itu belum bisa kuketahui.

Sekarang liburanku telah usai. Aku telah kembali kerumahku sendiri. Dan aku masih tidak mengetahui siapa pemilik dari sepasang mata di langit-langit rumah Paman.

***
Versi lama:

Aku sedang berlibur di rumah pamanku. Sudah seminggu aku di sana. Liburanku berlangsung tiga minggu dan aku berencana menghabiskan seluruh waktu libur di rumah paman. Karena rumah paman hanya ada satu kamar, aku tidur di ruang keluarga di depan tv dengan kasur gulung. Langit-langit rumah paman berplafon semua. Tapi, ada lubang di atas ruang keluarga, tempatku tidur, dengan ukuran 50 X 50 cm. Saat ku tanyakan pada paman, dia bilang atap di situ dulu sempat bocor dan air yang menetes merusak plafonnya. Dan saat digantikan dengan plafon baru, sengaja di sisakan lubang itu dengan tujuan agar mudah memperbaiki kebocoran pada atap agar tidak merusak plafon lagi. Setelah itu, aku tidak pernah bertanya maupun berkomentar tentang lubang itu, karena aku juga tidak mempermasalahkan kehadirannya di situ.
LautanKata
Ketika sudah dua minggu, saat akan tidur, aku melihat sesuatu yang aneh di lubang itu. Terlihat sepasang mata menyala di situ, mirip mata kucing di kegelapan jika terkena sinar. Aku sempat kaget, karena ketika tidur posisi lubang itu tepat di atas kepalaku. Setelah hilang kekagetanku, kuperhatikan betul-betul sepasang mata itu. Mungkin saja itu hanya seberkas cahaya yang masuk ke situ dan terlihat jelas karena lubang itu sangat gelap ketika malam.

Tapi, dugaanku salah. Itu benar-benar sepasang mata. Berkedip juga. Dan setelah tahu itu adalah sepasang mata sungguhan, aku mencoba mencari-cari sosok tubuhnya. Tapi tidak terlihat karena gelap. Malam semakin larut dan aku semakin mengantuk. Karena itu aku memutuskan untuk tidur dan mengubah posisi tidurku sehingga bagian tubuhku tidak ada yang tepat di bawah lubang itu. Tapi aku masih bisa mengawasi sepasang mata itu sampai aku terlelap.
LautanKata
Paginya, aku menanyakan apa yang aku lihat tadi malam kepada paman dan tante. Mereka tidak tahu, tapi mereka mengatakan Ani, anak mereka yang masih TK, juga pernah melihat hal itu. Saat ku tanyakan pada Ani, dia mengiyakan apa yang orangtuanya ceritakan padaku. Dan saat ku tanyakan lebih lanjut, kemungkinan apa yang di lihatnya sama dengan yang ku lihat.

Sepasang mata yang ku lihat tidak terlihat setiap malam. Dan saat terlihat lagi, aku melemparkan kerikil kecil yang telah ku persiapkan. Sepertinya lemparanku kena. Sosok pemilik mata itu bergerak-gerak dan mata menyala itu juga ikut bergerak.
LautanKata
Pada lain kesempatan, aku menyorotkan lampu senter ke sepasang mata itu. Aku sempat melihat sekelebat bayangan yang menghindar dengan cepat. Rupa dari sosok itu belum bisa ku ketahui. Dan sekarang liburanku telah usai. Aku telah kembali kerumahku sendiri. Dan aku juga belum dan tidak mengetahui siapa pemilik dari sepasang mata di langit-langit rumah.

3 komentar:

  1. Saya menulis tentang Mata Hari. Jika berkenan silahkan mampir di blog saya :)
    http://phenomenaaroundus.blogspot.com/2010/05/mata-hari-greatest-women-spy.html

    BalasHapus
  2. wuih,,,,
    gimana sih cara buat cerita biar menarik?

    BalasHapus
  3. Membuat cerita agar menarik, ya?

    Kalo aq sih, asal ada ide ya bisa jadi cerita yg menurutku baik. Begitu dpt ide ku tulis di mana aja (sering di hp atau di kertas). Nah! Waktu menulis bisa dikembangkan lagi cerita ny.

    BTW, thank's y dh mampir+komen di blog ku!

    BalasHapus

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.