Tulisan-tulisan yang ada di dalam blog ini dibuat dengan bersusah payah. Hargailah dengan TIDAK meng-COPY/PASTE.

Minggu, 27 Desember 2009

[Cerpen] Pesan Terakhir

Catatan penyuntingan:
11 Oktober 2020. Disunting. Label diubah dari "Dongeng" menjadi "Cerpen". Beberapa kata diganti dengan padanannya. Beberapa bagian ditulis ulang. Ada kemungkinan kedepannya nama tokoh-tokohnya diganti.
Ilustrasi
Pesan Terakhir
Cerpen karya Jannu A. Bordineo

Di sebuah desa terpencil, hidup seorang petani tua bersama dengan ketiga anak laki-lakinya.

Anak yang pertama, Pin Tho namanya. Dia memiliki tubuh yang besar dan kekuatan yang melebihi anak lain seusianya. Namun dia tidak terlalu pintar.

Anak kedua bernama Pin Dho. Pintar lagi cerdik orangnya. Namun tubuhnya yang kecil sangatlah lemah.

Anak terakhir, si bungsu, Pin Lho namanya. Perawakan dan kecerdasannya biasa saja. Namun kemampuannya bermasyarakat dan berhubungan dengan orang lain sangatlah baik.
LautanKata
Mereka bertiga tinggal bersama ayah mereka yang sudah tua, di sebuah rumah kayu kecil yang sudah reyot di sana sini. Ibu mereka sudah lama meninggal ketika mereka masih kecil.

Setiap hari mereka membantu Ayah mengolah ladang yang tidak seberapa luas. Selain itu, mereka juga memiliki tugas khusus. Tho bertugas membantu ayahnya di ladang. Dho membantu ayahnya dirumah dan Lho membantu ayahnya menjual hasil ladang ke pasar.

Saat Pin bersaudara beranjak dewasa, ayah mereka sakit keras. Merasa ajalnya sudah dekat, lelaki tua itu memanggil ketiga anaknya.

"Tho!"

"Ya, Ayah," jawab Pin Tho.

"Dho!"

"Ya, Ayah," jawab Pin Dho.

"Lho!"

"Ya, Ayah," jawab Pin Lho.

"Dengarkanlah pesan Ayah ini."

Pin Bersaudara mengangguk pelan.

"Ayah tidak punya apa-apa yang bisa Ayah tinggalkan untuk kalian. Ayah hanya berpesan, lihatlah pada diri kalian sendiri."

Begitu selesai menyampaikan pesannya, petani tua itu menghembuskan napas terakhir. Pin bersaudara menangisi kepergin ayah mereka.

Sepeninggal ayah mereka, Pin bersaudara berkelana ke tempat yang berbeda-beda.

Tho mulai merintis usahanya, tetapi selalu gagal karena sering dicurangi orang.

Dho juga mulai merintis usahanya. Berhasil! Namun dia tidak mampu menjaga diri dari para perampok yang mengincar hartanya, sehingga dia harus memulai usahanya dari awal lagi.

Tidak ketinggalan Lho yang juga mulai merintis usahanya. Meski sempat berhasil, dia terpuruk kembali karena selalu gagal mengelola harta kekayaannya.
LautanKata
Dari tempat yang berbeda, Pin bersaudara merenungkan kembali pesan terakhir ayah mereka. Mencoba mencari jawaban dengan mengingat kembali masa lalu. Mereka terus merenung mencari jawaban akan pesan terakhir dari ayah mereka. Sampai akhirnya mereka mengerti maksud dari pesan terakhir ayah mereka. Jawaban yang membawa mereka kembali ke kampung halaman yang sudah bertahun lamanya mereka tinggalkan.

Pin bersaudara sampai di rumah yang dulu mereka tempati secara bersamaan. Ikatan batinlah yang membuat mereka bisa berkumpul kembali.

Setelah memperbaiki rumah lama mereka yang nyaris rata dengan tanah, mereka mulai merintis usaha lagi. Mereka olah sepetak ladang peninggalan ayah mereka.

Dengan kekuatannya, Tho memimpin kedua saudaranya dalam mengolah ladang. Dengan kemampuannya menjalin hubungan dengan orang, Lho menjualkan hasil ladang mereka di pasar. Dengan kepintarannya, Dho mengelola pendapatan mereka dengan baik. Dengan begitu Pin bersaudara mampu menyisihkan hasil ladang mereka, yang setelah terkumpul mereka gunakan untuk membeli tanah lagi, lagi dan lagi, sampai menjadikan mereka sebagai orang yang kaya raya dengan banyak tanah yang tidak hanya menghidupi ketiganya, tetapi juga orang banyak yang mereka pekerjakan.

Keberhasilan Pin bersaudara tak lepas dari pesan terakhir ayah mereka, yaitu, lihatlah pada diri kalian sendiri, yang berarti melihat semua tentang diri mereka sendiri. Kebersamaanlah inti dari pesan terakhir tersebut. Kebersamaan yang selama ini mereka lewati. Kebersamaan yang menutupi kekurangan masing-masing. Membuat mereka sadar, betapa pentingnya kebersamaan itu dalam mengarungi kehidupan.

Dengan kekuatannya, Tho mampu melindungi saudaranya dari ancaman yang akan menyerang mereka. Dengan kepintarannya, Dho mampu melindungi saudaranya dari kesalahan diri maupun kecurangan orang lain. Dengan kemampuannya berhubungan dengan orang lain, Lho mampu melindungi saudaranya dari kebohongan yang bisa menjatuhkan mereka.
LautanKata
Demikianlah kisah Pin bersaudara yang berhasil karena kebersamaan yang kuat diantara mereka. Dan juga pesan terakhir yang menuntun mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.