Tulisan-tulisan yang ada di dalam blog ini dibuat dengan bersusah payah. Hargailah dengan TIDAK meng-COPY/PASTE.

Rabu, 23 Juli 2014

[Opini] Antara Tol Laut, Pinisi dan Pidato Kemenangan

Alasan utama saya memilih Jokowi-JK adalah rencana mereka membangun tol laut, sebuah sistem angkutan laut yang menggunakan kapal ukuran besar yang bolak-balik melewati sebuah jalur laut utama dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia secara rutin. Dengan demikian, distribusi bisa lebih efisien, menekan ongkos pengiriman, dan pemerataan harga barang, sehingga memacu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia timur.
Deep seaport (pelabuhan laut dalam) sarana utama tol laut.
Siapa pun yang tinggal di luar pulau Jawa pastilah bisa mengerti, masalah distribusi inilah yang menyebabkan harga barang melonjak di wilayah timur Indonesia. Dan pada gilirannya membuat biaya hidup ikut naik.
lautankata.com
Dengan adanya tol laut ini, bersama pengalihan produksi ke timur, semua ketimpangan ini diharapkan bisa teratasi.
Tol laut atau pendulum nusantara
lautankata.com
Peran pinisi
Saya yakin tol laut bukanlah solusi mustahil. Peran ini dulu pernah dijalankan oleh para pedagang Bugis dan Makasar dengan kapal-kapal pinisinya. Mereka mengangkut rempah-rempah dari Maluku serta komoditas lainnya dari Papua menuju pelabuhan di Indonesia bagian barat, yang pada gilirannya dibawa pedagang Arab, India atau Tionghoa ke seluruh Asia dan Eropa, menjadikan tempah-rempah komoditas terpenting di masanya. Dan begitu pula sebaliknya, membawa barang dagangan dari barat Indonesia dan mancanegara ke Indonesia bagian timur.
lautankata.com
Sekarang, dengan peralatan yang lebih canggih, seharusnya sistem ini bisa diwujudkan, bahkan bisa lebih cepat dan lebih murah.

Pidato kemenangan
Saya melihat pidato kemenangan Jokowi-JK di atas kapal pinisi, yang merupakan simbol kejayaan dunia maritim Indonesia, adalah perwujudan dari keseriusan pasangan ini membangun perekonomian berbasis kelautan. Kita sadari potensi luar biasa yang dimiliki perairan Indonesia, yang sampai sekarang belum dimanfaatkan dengan baik.
Kapal pinisi di Sunda Kelapa

Mungkin ini sudah waktunya membuktikan slogan 'negara maritim' yang selama ini kita dengungkan. Mungkin inilah saatnya kita mengakhiri pengingkaran jati diri kita sebagai bangsa maritim besar.
lautankata.com
Ditangan pemimpin yang menaruh perhatian besar pada sektor ini, kita bisa memulai langkah awal menjadikan ekonomi kelautan sebagai fondasi kuat perekonomian Indonesia ke depannya nanti.

Apa yang sebaiknya kita lakukan?
Yang perlu kita lakukan hanyalah mendukung, dan jika bisa ikut andil, dalam program baik apapun yang dicanangkan oleh pemerintah. Jangan meniru sikap DPR RI, yang belum-belum sudah menggoyang pemerintahan yang akan datang dengan mengesahkan UU MD3 yang bisa digunakan untuk melindungi anggota DPR yang korupsi. lautankata.com

Negara kita tidak akan maju, jika kita tidak ada gerakan menuju kemajuan itu. Dan kemajuan akan kita capai, jika kemajuan itu untuk seluruh rakyat, bukan sebagian golongan saja.



Referensi:
-http://unalux.wordpress.com/2014/06/20/apa-sih-pendulum-nusantara-itu/
-http://www.kaskus.co.id/thread/53a58cb332e2e6446b8b4689/tol-laut-itu-bentuknya-kayak-apa-siih-ini-dia-penampakannya-gan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.