Pena dalam genggaman. Siap untuk melukiskan keindahan malam. Dalam untaian kata-kata. Namun entah mengapa, aku masih terdiam. Termenung dalam lamunan.
LautanKata
Waktu terus berlalu. Aku tetap terpaku. Tanpa ada tarian dari jemariku. Rembulan, sang penguasa malam, kini telah berlalu. Kecewa terhadapku, yang masih duduk termenung.
LautanKata
Kini kutahu, semua tak berjalan semestinya. Hidup tak semudah yang terbayangkan. Apa yang kumau, hanya menjadi angan sia-sia.
Prosa oleh Jannu A. Bordineo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.