Tulisan-tulisan yang ada di dalam blog ini dibuat dengan bersusah payah. Hargailah dengan TIDAK meng-COPY/PASTE.

Rabu, 16 Februari 2011

UJUNG DUNIA - PROLOG (VERSI LAMA, TIDAK DITERUSKAN)

(Klik "disini" untuk versi baru! Untuk versi ini, tidak diteruskan.)

Al Batras, dialah pelaut terhebat. Bersama dengan kapal Mata Angin miliknya, dan krunya yang setia, dia berhasil mengarungi semua lautan. Yaitu tujuh lautan yang terdapat dalam semua peta dan dua lautan lagi yang tak terpetakan dan tak pernah diketahui keberadaannya.
LautanKata
Altras, begitu sapaan akrab Al Batras. Berhasil menemukan dan mengarungi dua lautan itu. Kisah petualangan hebatnya memukau semua pelaut. Tentang petualangannya di dua lautan yang tak terpetakan dan sebuah pulau besar yang begitu menakjubkan dengan begitu banyak Zambrut Khatulistiwa didalamnya, yang merupakan benda paling berharga di dunia.

Semua catatan dan rute perjalanan yang hebat itu, juga peta dunia lengkap yang memuat dua lautan dan pulau tak dikenal itu, di tulis oleh Altras dalam sebuah buku yang berjudul "Maltras". Tanpa panduan dari buku itu, hanya keberuntungan yang bisa menyelamatkan para pelaut dalam mengarungi dua lautan itu. Jika tidak, tempat terakhir yang mereka labuhi adalah Ujung Dunia. Titik terjauh dari peta umumnya.

Banyak pelaut-pelaut hebat yang mencoba untuk menemukan pulau dan lautan itu. Tapi sia-sia. Sebagian besar dari mereka menghilang dan tak pernah kembali lagi. Sebagian lainnya menyerah akan keganasan lautan, dan mencoba kembali. Pada akhirnya hanya satu dua saja yang berhasil kembali ke Ujung Dunia. Tempat awal mereka memulai petualangannya.

Salah satu usaha terbesar dalam upaya untuk menemukan lautan dan pulau itu adalah Ekspedisi 500. Sebuah ekspedisi yang di dipimpin dan dibiayai oleh Raja Goval, raja dari kerajaan Madang Utara, dengan mengerahkan 500 kapal perang dari angkatan laut negerinya. Sama seperti usaha pelaut-pelaut lainnya, ekspedisi ini gagal total. Hanya dua kapal yang berhasil kembali.
LautanKata
Raja Goval yang berhasil kembali dengan sisa dua kapal, mengalami stres berat. Didorong oleh rasa frustasi dan rasa malu yang luar biasa, dia menyerang kapal Mata Angin yang sedang berlabuh di Ujung Dunia dengan seluruh kekuatan angkatan lautnya yang tersisa dari ekspedisi dan yang tidak diikutkan dalam ekspedisi. Dia bermaksud untuk merebut buku Maltras dari tangan Altras.

Altras berhasil lolos dari sergapan AL Madang Utara. Tapi, kapal Mata Angin mengalami kerusakan yang cukup parah.

Protes keras dilancarkan oleh beberapa negara lainnya. Mereka menganggap tindakan Raja Goval merupakan tindakan yang egois dan tidak sesuai dengan jiwa luhur para pelaut.

Raja Goval tidak mempedulikan itu. Setelah gagal menghancurkan kapal Mata Angin di Ujung Dunia, dia terus memburu kapal itu. Dia mendapatkan bantuan dari negara-negara sekutunya dan banyak negara lainnya yang tergiur untuk mendapatkan Zambrut Khatulistiwa.
LautanKata
Negara-negara yang berpihak kepada Altras tidak tinggal diam. Mereka mengirim kapal perang masing-masing untuk menyelamatkan Altras. Perang besar pun tak dapat dihindarkan....

Cerbung oleh Jannu A. Bordineo
Selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.