Tulisan-tulisan yang ada di dalam blog ini dibuat dengan bersusah payah. Hargailah dengan TIDAK meng-COPY/PASTE.

Sabtu, 17 April 2010

SIAPA YANG MENGAMBIL ROTIKU?

Rony sedang menikmati roti pemberian neneknya. Belum sempat dia menghabiskan rotinya, dia meninggalkan rotinya di meja makan untuk menonton acara tv kesukaannya di ruang keluarga. Di ruang keluarga, ada ayah yang sedang membaca koran.
LautanKata
Saat menonton, kakak keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang makan, tak berapa lama dia sudah kembali lagi masuk ke dalam kamar. Sepertinya habis minum, Rony hanya memperhatikan sebentar karena terfokus pada acara tv. Ayah meletakkan korannya dan kebelakang. Rony tidak tahu apa yang dilakukan ayahnya, sampai terdengar suara ayah di samping rumah.

Selang satu jam kemudian, acara tv selesai. Rony mematikan tv dan kebelakang, ke ruang makan. Dia bermaksud untuk menghabiskan rotinya tadi yang masih tersisa. Tapi, di meja makan hanya terlihat piring tempat roti dan rontokan sisa dari rotinya.
Ada yang mengambil rotiku! Kata Rony dalam hati.

Rony segera mencari tahu siapa yang mengambil roti miliknya. Dia menuju pintu samping rumah yang terletak di ruangan itu, ingin menanyakannya pada ayahnya.
"Ayah! Apa ayah yang mengambil rotiku di meja makan?" Tanya Rony pada ayahnya.
"Tidak! Bukan ayah!" Jawab ayah.
"Kalau begitu, apakah ayah tahu siapa yang mengambilnya?" Tanya Rony lagi, berharap ayahnya tahu.
"Ayah tidak tahu! Dari tadi ayah cuma di sini memandikan Si Jago."
Jawaban ayah memang tidak seperti yang di harapkan oleh Rony. Tapi, apa yang dikatakan ayahnya sepertinya benar. Si Jago, ayam peliharaan ayah terlihat basah dan masih ada ember berisi air setengahnya didekat ayah.

Sekarang, Rony ingin bertanya pada kakaknya di kamar. Kakaknya juga menjawab tidak dan memberi alasan tadi dia mengambil air untuk minum. Rony memeriksa ke ruang makan. Memang ada gelas di meja makan, di samping piring tempat roti. Mungkinkah kakak yang memakan roti miliknya, kemudian minum?
LautanKata
Tidak! Selang waktu ketika kakak ke ruang makan dan kembali terlalu singkat. Itu kesimpulan yang didapatnya. Meski baru berusia 5 tahun, Rony sudah pandai memainkan logikanya.

Tersisa satu orang dirumahnya yang mungkin mengambil rotinya, yaitu ibu. Rony segera mencari ibunya. Dia mendapati ibunya sedang menjemur pakaian. Berarti baru saja mencuci. Saat ditanya, jawaban ibu tepat seperti apa yang diduga oleh Rony. Mungkin saja ibu yang mengambil rotinya karena mencuci butuh waktu lama, bisa beristirahat sebentar sambil makan roti. Tapi, ayahnya juga cukup lama memandikan Si Jago. Jadi siapa yang mengambil rotinya?

Rony memainkan logikanya lagi. Tak mungkin ayah atau ibunya berbohong jika mengambil rotinya. Lagi pula, mencuci atau memandikan binatang peliharaan juga tidak mungkin jika diselingi istirahat.
LautanKata
Sedang asyik-asyiknya mecari pelaku lain yang mungkin mengambil rotinya, Rony melihat seekor kucing yang membawa sesuatu. Setelah diperhatikan, ternyata kucing itu membawa rotinya. Jadi pelakunya kucing!

Tapi, apa kucing makan roti?

Oh, iya! Roti miliknya adalah roti isi sosis. Jadi, menurut Rony, kucing itu bermaksud mengambil sosisnya saja, tapi tidak bisa, kemudian diambil sekalian rotinya juga.

Cerpen oleh Jannu A. Bordineo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.