Laman

Kamis, 13 April 2023

[Kepenulisan] Kabar Baik dan Kabar Buruk

Poster Sayembara Novel DKJ 2023

Kabar Baik dan Kabar Buruk

©Jannu A. Bordineo


Dewan Kesenian Jakarta kembali menyelenggarakan Sayembara Novel dan Sayembara Manuskrip Puisi pada tahun 2023 ini. Itu kabar baiknya. Kabar buruknya, tenggat waktunya sampai tanggal 19 April 2023, kurang dari enam harmal dari saat tulisan ini dimuat. Aku telat mengetahui pengumumannya, padahal naskah novel yang sekarang kukerjakan cocok untuk mengikuti sayembara ini. lautankata.com

Namun, mengetahui sayembara ini lebih awal belum tentu juga bisa kuikuti. Lah wong naskahnya saja enggak selesai-selesai. Naskah yang sedang kukerjaan ini sejatinya adalah ide lama yang kugodok kembali dalam rangka mengejar Sayembara Novel DKJ 2021—iya, betul, dua tahun yang lalu. Akan tetapi, naskah tersebut tak terselesaikan sehingga sayembara di tahun 2021 itu terlewatkan. Sekarang dua tahun telah berlalu, naskahnya masih belum juga selesai. Jadi, yah, meskipun aku mengetahui lebih awal, bukan jaminan keadaan menjadi berbeda, walaupun tidak kupungkiri, jika aku tahu sayembara ini lebih awal, aku akan lebih termotivasi. Barangkali.

Poster Sayembara Manuskrip Puisi DKJ 2023

Oh, iya, ada kabar baik lainnya. Untuk Sayembara Manuskrip Puisi, aku akan ikut. Manuskrip puisiku bisa dibilang telah mencukupi persyaratan. Aku tidak akan melewatkan sayembara tahun ini. Aku sudah bertekad. Asyik. (Tebak? Iya, aku pun sempat membidik Sayembara Manuskrip Puisi DKJ 2021, tetapi gagal kuikuti karena waktu itu aku kekurangan bahan.) lautankata.com

Tambahan lagi, sayembara tahun ini tidak lagi mengharuskan peserta untuk mengirim naskah cetak ke DKJ. Cukup mengirimkan softcopy naskah melalui surel. Ini adalah kabar baik lain yang patut dirayakan.

2 komentar:

  1. Selamat dan semoga sukses untuk lombanya ya, Bung Mj.

    Well, saya sudah intip2 di “empunya blog” ini dan tetiba merasa “wow” dengan redaksi bahwa si “empunya blog” ini mem-favorit-kan buku “Jiwa Pelaut” miliknya Pak Moer. (Meskipun jujur saya belum pernah baca buku Jiwa Pelaut). Hanya karena saya juga pernah membaca “Jiwa Patriot” di tahun 1996 dan langsung jatuh hati dengan gaya penulisan Pak Moer makanya lalu berasa antusias saja ketika ada orang yang mengulas karya-karya hebat Pak Moer.
    Oya, saya juga sempat komentar di blog ini pada (Ulasan) Bernostalgia Dengan Jiwa patriot, Senin 25 Desember 2017. Ulasan yang renyah dan sangat sayang banget kalo saya hanya membaca lalu skip tanpa meninggalkan komen.
    Daaan, it’s surprising as well, pas banget bahwa pagi ini kiriman buku “Jiwa Patriot” yang saya pesan lewat Tokopedia sudah mendarat dengan selamat ke rumah saya. Alhamdulillaah.
    Salam kenal, Bung MJ. God bless you!

    BalasHapus
  2. Pemenangnya ini siapa ya Mas? Enggak diumumin di blog sini kah?

    BalasHapus

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.